FUNDAMENTALISME AGAMA
Akhir-akhir ini, Istilah
fundamentalisme acap kali terdengar dan dipakai, namun makna yang sesungguhnya
masih belum jelas, terlalu umum dan rentan akan perubahan. Meski tersirat dalam
hati fundamentalisme bisa dimaknai keteguhan dan kekakuan.
Kata fundamentalisme banyak dipakai untuk makna-makna
tertentu, tapi dalam kondisi lain terkadang kehilangan kemampuan memberi
batasan secara jelas dari maksud yang dituju, kadang sampai jauh melenceng dari
makna aslinya. Kondisi semacam ini sering disebabkan oleh sesuatu yang masih
bersifat nisbi. Kita bisa menemukan dengan mudah hal-hal yang bersifat
fundamental dalam bentuk apapun di setiap masyarakat, dari pemikiran, hingga
sejarahnya.
Pada sisi lain, makna fundamentalisme mengalami penyempitan,
terbatas pada agama dan kebudayaan dan lebih disempitkan lagi dihubungkan
dengan Islam. Maka dengan serta merta kata fundamentalisme bagi orang yang
sudah terpengaruh oleh media massa Barat akan langsung diidentikkan dengan golongan Islam politik.
Asumsi di atas erat kaitannya dengan Revolusi Iran. Sehingga fundamentalisme
disamakan dengan Islam atau Islam politik.
A.
Pengertian
Funamentalisme Agama
Kata fundamentalisme berasal dari bahasa
Inggris yang artinya pokok, asas, fundamental. Adapun kata pokok atau asas
dalam bahasa Indonesia berarti dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat) dan
sebagainya, serta cita-cita yang menjadi dasar. Dengan demikian secara harfiah,
islam fundamentalism adalah Islam yang
percaya, mengamalkan dan berpegangeguh pada ajaran-ajaran pokok dalam
Islam.
Selanjutnya, Islam fundamentalis
memiliki pengertian yang berbeda dengan pengertian tersebut, baik secara
psikologis, sosiologis, maupun politis. Kelahiran kaum fundamentalisme
dalam sejarah, memiliki hubungan yang
erat dengan pertentangan masalah
politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Istilah islam
fundamentalisselanjutnya berhubungan dengan corak Islam tertentu, misalnya
ekstremisme, fanatisme, bahkan terorisme. Mereka sering di sebut sebagai kaum
yang tidak raisonal, tidak moderat, dan cenderung melakukan tindakan kekerasan
jika di anggap perlu.
B.
Faktor-Faktor Munculnya
Fundamentalisme
Fenomena
aksi terorisme yang telah menelan korban materi dan ribuan nyawa melayang, yang
dilakukan oleh para tokoh fundamentalis, membuat fundamentalisme Islam, yang
juga biasa dikenal dengan nama Islamisme, Islam militan, Islam radikal dan
Islam politik, dan istilah yang lain yang bermakna serupa dengannya; kembali
ramai dan dirasa menarik serta penting untuk dibicarakan.
Di
sini fundamentalisme dapat diartikan sebagai gerakan yang menuju ke dalam
(purifikasy) pemurnian. Dapat diartikan sebagai gerakan yang secara mutlak
dilandaskan ajaran agama.Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi adanya
gerakan fundamentalisme dikarenakan :
1. Adanya keinginan dari sekelompok
umat untuk melakukan pemurnian (purifikasi) terhadap ajaran agama Islam yang
dianggap sudah menyimpang dari sumber aslinya.
2. Adanya perintah Allah di dalam Al
Qur'an (umatan wahidah) untuk menjadikan seluruh umat manusia menuju jalan yang
benar. Dalam hal ini Al- Qur’an telah mengatakan bahwa manusia dilahirkan untuk
beribadah kepada Allah atau menyembah kepada-Nya.
3. Arus globalisasi yang tidak
terbendung yang tidak terfiltrasi oleh masyarakat sehingga menyebabkan lahirnya
perilaku masyarakat yang imoral dan menyimpang dari norma-norma agama.
4. Kekuasaan despotik pemerintahan yang
menyeleweng dari nilai-nilai yang fundamental.
5. Berkembangnya sains dan teknologi
modern yang dianggap menyimpang atau menyeleweng dari aturan yang telah
ditetapkan oleh kitab suci.
6. Adanya penjajahan barat yang
serakah, menghancurkan serta sekular justru datang belakangan.
Agama
yang telah mengajarkan tentang tata cara atau aturan untuk hidup yang lebih
baik yang menuju ke arah damai dijadikan sebuah kedok untuk menjalankan
aksi-aksi teror yang sekarang ini marak-maraknya terjadi. Dari segi arti agama
mempunyai tujuan yang mulia, contohnya agama Islam yang mengajarkan
keselamatan, agama Kritsten yang mengajarkan kasih sayang dan agama-agama
lainnya yang mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat kebaikan. Dalam setiap
agama mempunyai aturan-aturan tersendiri yang mengharuskan para penganut agama
masing-masing berbuat kebaikan dan menjalankan kebenaran. Terjadinya
perkembangan sains atau modernisasi yang menyebabkan berubahnya aturan dalam
suatu agama. Dari sinilah kaum fundamentalisme lahir untuk menstabilkan
aturan-aturan agama yang telah terkontaminasi oleh modernisasi.
Seiring
dengan perkembangan kapitalisme ke arah kapitalisme lanjut, struktur
masyarakatpun kembali mengalami perubahan. Dari masyarakat primitif, masyarakat
borjuis-feodal kemasyarakat sekular. Dengan industrialisasi dan urbanisasi
serta perkembangan teknologi, secara perlahan-lahan terjadi proses tranformasi
sosial. Perubahan ini didorong oleh, di satu sisi, perkembangan teknologi dan
peningkatan populasi penduduk di kota-kota besar yang menyebabkan perubahan pola
hidup masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.
Di
sisi lain, sebagai akibat perubahan tersebut, terjadi erosi dan kegoncangan
struktur nilai sosial masyarakat, luruhnya ikatan sosial dalam komunitas
pedesaan, turunnya status agama dan merebaknya proses sekularisasi serta
diabaikannya nilai-nilai moral. Dari sinilah muncul istilah fundamentalisme.
C. Ciri-ciri kaum Fundamentalisme
Mereka
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Segi
keyakinan keagamaan, mereka, bersifat rigid dan literalis
2. Segi
sikapnya, merek bersifat ekslusif, yaitu pandangan yang bertolak dari keyakinan
bahwa pandangan merekalah yang paling benar.
3. Dari
budayanya, mereka melihat berbagai produk budaya modern, pada tataran yang
sifatanya budaya, seperti pakaian, alat kebersiahan, dan lain sebagainya,
bersifat konservatif, yakni masa bodoh dan cenderung tidak mau menggunakan.
4. Dari
segi bentuk dan gerakannya, lebih cenderung memaksakan kehendak dengan
menggunakan berbagai cara, termasuk cara-cara kekerasan, seperti propaganda,
hasutan, terror, bahkan pembunuhan. Dengan sikap itu, maka perjuangan mereka sering di anggap sebagai islam
radikal, fanatic, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar