Jumat, 29 Mei 2015

Dakwah Masa Pranatal dan Neonatal



Dakwah adalah hal wajib bagi setiap muslim. Untuk itu dakwah di serukan agar umat manusia menjadi sejahtera, damai, adil, makmur dan menjunjung tinggi kehidupan beragama. Bahkan, ketika seorang bayi masih berada di dalam kandungan mereka tetap harus menerima dakwah, terutama dari kedua orang tuanya. Hal ini di lakukan dengan harapan jika kelak terlahir ke dunia dapat menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tuanya.
Dakwah yang di lakukan ketika dalam kandungan ternyata banyak membawa hal positif, karena interaksi antara orang tua dan anak sudah terjalin sedini mungkin. Apalagi jika seorang anak sudah terlahir ke dunia, maka orang tualah yang harus menjadi tonggak dalam pembentukan karekter anak. Maka dari itu, makalah dakwah pada masa pra-natal dan neo-natal ini kami buat, dengan harapan dapat memberikan pemahaman tentang hal itu.


1.      Masa Pra-Natal
Fase pra-natal (sebelum lahir) mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari. Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rosulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya seseorang dari kalian di kumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian menjadi darah beku selama 40 hari, selanjutnya menjadi segenggam daging selama 40 hari. Selanjutnya Allah Swt, mengutus seorang malaikat, maka ia pun meniupkan ruh ke dalam tubuhnya, malaikat itu di perintahkan untuk mencatat empat hal yaitu mengenai rizqinya, amalnya, celakanya dan bahagianya.” (HR Bukhari dan muslim)

A.    Perkembangan Embrio
a.       Minggu 4-5: embrio berukuran sebesar kaca (5mm), hati mulai berdetak, lengan dan kaki mulai tumbuh di bagian saamping tubuh.
b.      Minggu 6-7: embrio berukuran 8 mm dan tunas lengan dan kaki yang utuh dan hati berdetak terlihat melalui scan ultrasound.
c.       Minggu 8-9: bayi yang belum lahir disebut fetus dan berukuran 2cm (0.8 inci). Jempol dan jari mulai terbentuk, organ-organ internal yang penting seperti otak, paru-paru, hati, lambung mulai berkembang.
d.      Minggu10-14: janin berukuran 7 cm (2.75 inci) dan pembentukan semua organ mulai komplit.pada minggu ke-12, bayi mulai terbentuk secara utuh dan mulai bertumbuh besar. Bagian atas rahim ibu (fundus) biasanya dapat dirasakan di tulang belakang pelvik (tulang panggul).
e.       Minggu 15-22: janin telah berukuran cukup besar sehingga dapat dirasakan oleh ibu, selaput pelindung yang bernama vernix caseosa mulai terbentuk .
f.       Janin yang dilindungi vernix caseosa dan bulu lanugo telah menghilang. Dari minggu ke-28, janin sudah bergerak pada tahap ini, janin mampu merespon terhadap bunyi-bunyian yang keras dan si ibu juga dapat merasakan respon janin
g.      Minggu 31-40: Janin mulai menggemuk dan janin telah berada dalam posisi kepala dibawah, siap untuk lahir. Jika kepala bayi mulai bergerak menuju pinggul, maka posisinya sudah tepat namun bayi belum akan keluar sampai permulaan kelahiran.

B.     Pengaruh Lingkungan pada masa pranatal
Tekanan yang di alami satu janin mugkin akan berbeda dengan janin yang lain. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa keadaan fisik serta emosi seorang ibu dan sebagai  akibatnya lingkungan pranatal yang diberikannya, mempunyai pengaruh penting dalam perkembangan janin serta kesehatan dan kemampuan penyesuain diri anak.
Banyak anak yang mengalami cacat dan kelainan yang menyebabkan perubahan kognitif dan perilaku. Hal ini di sebabkan karena gaya hidup sang ibu dan bapaknya yang tidak memperhatikan jabang bayi ketika anak dalam kandungan. Misalnya saja ibu atau bapak yang sering merokok ketika ada ibu yang sedang mengandung, alkohol dan narkoba yang di konsumsi oleh ibu hamil dan bahkan bahaya lingkungan karena industri modern, sampah beracun, dan palutan reaksi lainnya.
Pengaruh lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan di luar keluarga berpotensi untuk mempengaruhi perkembangan individu dalam setiap fasenya, khususnya dalam membentuk kepribadiannya.
2.      Masa Neo-Natal
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Neo diartikan sebagai bentuk terikat baru atau yang diperbarui, sedangkan Natal diartikan sebagai kelahiaran seseorang. Menurut istilah neo-natal
Pada masa neo-natal, bayi di kategorikan mulai dari usia 0 sampai 12 bulan (1 tahun). Mereka yang baru lahir bukanlah makhluk hidup tanpa kemampuan, akan tetapi mereka sedang melalui proses pembelajaran. Seperti bayi yang baru merangkak, mereka belajar merangkak agar bisa berjalan.
Ciri-Ciri bayi neonatal, yaitu :
1.      Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan. Masa ini hanya dimulai dari kelahiran sampai tali pusar lepas dari pusarnya
2.      Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Masa dimana suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
3.      Masa bayi neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan. Ketika periode pranatal sedang berkembang tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
4.      Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Perkembangan individu di masa depan akan tampak pada waktu dilahirkan .
5.      Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya. Masa ini berbahaya karena sulitnya menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
Masa neo-natal ini pada umumnya di bagi menjadi dua periode: periode pertunate dan periode neonate. Periode pertunate (mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar di potong dan diikat sampai selasai hal ini masih di sebut sebagai pascamatur, yaitu lingkungan di luar tubuh ibu. Periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Setelah itu bayi adalah individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi menjadi parasit. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan baru di luar tubuh ibu.
Hal-hal yang perlu dilakukan terhadap bayi neo-natal adalah:
1.      Ketika bayi lahir, segerakan untuk mengadzani melalui telinga sebelah kanannya dan mengomati ditelinga sebelah kirinya. Anjuran ini sebagai bukti kasih sayang terhadap bayi neo-natal, sekaligus menjaga kefitrahan bayi agar tetap terpelihara; dikhawatirkan jika tidak diadzani dan diiqomati, pertumbuhan mental dan jiwanya akan terganggu dan cenderung mengikuti kemauan hawa nafsu dan keduniaan. Seperti dalam hadist yang berbunyi: Abu Rafi’ berkata, “saya melihat Rosulullah Saw. Beradzan di telinga Hasan bin Ali di waktu dia di lahirkan oleh Fatimah r.a.” (HR Abu Dawud, At-Tarmidzi)
2.      Hal lain yang perlu dilakukan terhadap bayi neonatal adalah memberinya nama. Bagi orang tua, memberikan nama kepada anaknya adalah hal yang wajib dan di samping itu, berilah nama anaka dengan nama yang baik. Ibnu Abbas meriwayatkan, Rosulullah Saw telah bersabda, “Hai anak (yang wajib dipenuhi) oleh orang tuanya adalah memberinya nama yang baik dan memperbaiki adabnya (perilakunya).
3.      Pada hari ketujuh, diwajibkan bagi yang mampu untuk mengadakan aqikah untuk si anak agar diharapkan tertanam pada diri anak sikap kedermawanan kelak jika ia sudah menjadi dewasa. Rasulullah Saw. Bersabda, ”Bersama anak itu ada aqikahnya. Karena itu, alirkanlah darah karenanya dan hilangkanlah penyakit darinya,” (HR Bukhari, Muslim)
3.      Dakwah pada masa Pra-Natal dan Neo-Natal.
Pendidikan anak dimulai sejak masih dalam kandungan sebab masa-masa selanjutnya sangat ditentukan oleh masa anak dalam kandungan. Semenjak dalam kandungan janin sudah melewati proses belajar. Bahkan, otak anak berkembang pesat ketika masih berumur enam bulan dalam kandungan. Salah satu aspek yang paling luar biasa dalam periode prakelahiran adalah perkembangan otak. Ketika bayi lahir, terdapat kira-kira 100 juta neuron, atau sel syaraf, yang menangani pemrosesan informasi pada tingkat selular di otak. Selama perkembangan prakelahiran, neuron menempatkan diri di lokasi yang tepat da mulai saling berhubungan.
Berikut ini adalah dakwah pada masa pra-kelahiran (pra-natal) dan setelah kelahiran (neo-natal) dengan menggunakan prinsip-prinsip:

1.      Prinsip Ibadah
Orangtua hendaknya memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan beribadah bagi anaknya yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungannya. Dengan pola ini diharapkan akan lahir anak yang tumbuh dan berkembang dalam suasana keaktifan serta sensitif terhadap pelaksanaan menajalankan ibadah.
2.      Prinsip Ahlak dan Kebiasaan Baik
Contoh keteladanan orangtua kepada anak dalam kandungan yaitu dengan memberikan sensasi-sensasi positif dengan lembut penuh kasih sayang yang berorientasi pada makarimal akhlak seperti berbicara lugas/jelas, sopan, penuh rasa hormat dan kasih sayang, mengharapkan anak dalam kandungan responsif dan mengulang-ulang latihan/sensasi tersebut dengan rasa tenang dan senang.
3.      Prinsip Kecerdasan dan Ilmiah
Kebiasaan dalam memberikan materi yang dapat memberikan sensasi atau stimulasi pada bayi dalam kandungan di harapkan kelak si anak dapat lebih menerima dan meningkatkan minat dan ketrampilan pada hal-hal yang baru. Keadaan tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan daya kecerdasan otak dan sensitifitas otak terhadap suasana ilmiah si anak pralahir.
4.      Prinsip Keterlibatan Ayah dan Keterllibatan Kakak-kakak sang bayi
Pada dasarnya pendidikan pralahir hanya dapat dilakukan oleh orangtuanya, ibu dan ayahnya. Namun pada kenyataanya, pelaksanaan ini tidak menutup kehadiran anggota keluarga lainnya seperti kakak-kakak sang bayi atau saudara lainnya seperti bibi sang bayi, paman, kakek, nenek dan lain-lain. Jika oragtuanya, terutama ibunya melakukan stimulasi edukatif –komunikasi dialogis interaktif- yang dilakukan secara langsung dengan bayinya yang berada dalam perutnya, maka anggota lainnya melalui perantara ibunya.



DAFTAR PUSTAKA

Hartati, Netty. Islam dan Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004).
Meggitt, Caroliyn, memahami perkembangan anak, (jakarta: indeks, 2013).
Mussen, Paul Hendry, Perkembangan dan Kepribadian Anak, (Jakarta: Erlangga, 1998).
Santrock, John W. Life-Spain Development, (Jakarta: Erlangga, 2012).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar