- Pengertian Ketertarikan
Pengertian daya tarik sering terlalu sempit, sekali
lagi, terbatas pada daya tarik fisik hanya merupakan slah satu bagian daya
tarik. Namun ada baiknya bila hal ini dijadikan contoh untuk mengembangkan
pemahaman tentang daya tarik.
Seseorang yang menarik wajahnya biasanya akan diberi
penilaian yang baik. Orang memberi penilaian baik ini berarti mempunyai sikap
yang positif. Oleh karena itu ketertarikan didefinisikan sebagai sikap positif
terhadap orang lain.
Seseorang akan di
sukai jika kita mempersepsi bahwa interaksi kita dengan orang itu
menguntungkan. Bila ganjaran yang kita peroleh dari hubungan itu lebih besar
daripada kerugiannya. Jadi kita menyenangi seseorang karena dia menarik dan
lucu dan menerima kenyataan.
- Faktor-Faktor Ketertarikan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ketertarikan ada empat, yaitu: (1) karakteristik aktor; (2)
faktor penerima; (3) variable-variabel interpersonal; dan (4) faktor kondisi
yang ada atau yang menyertai.
1.
Karakteristik Aktor
Aktor
adalah orang yang menjadi objek penilaian. Beberapa karakteristik yang biasanya
menimbulkan penilian positif bagi pihak lain dijelaskan dibawah ini.
a. Daya
Tarik Fisik
Daya
tarik fisik, khususnya kecantikan dan ketampanan, sering berasosiasi dengan berbagai hal positif lain. Asosiasi positif
ini muncul karena munculnya kepuasaan tersendiri bila seseorang memandang wajah
yang cantik atau tampan. Tidaklah mengherankan bila sebagian guru lebih lebih
menyukai murid-murid yang manis, sehingga jarang memberi hukuman, bahkan sering
dinilai sebagai anak yang pintar. Pada dasarnya segala sesuatu yang berhubungan
dengan masalah hubungan sosial, untuk mencapai sukses daya tarik fisik ini
memberi kontribusi yang cukup signifikan.
b.
Kompetensi
Kompetensi
seperti kecerdasan, kemampuan, skil yang tinggi, prestasi dan seterusnya
merupakan kualitas tersendiri yang tidak semua orang memilikinya dalam tahap
yang memuaskan. Kondisi –kondisi seperti ini cenderung untuk dikejar.
Ada
sedikit perbedaan antara pria dan wanita
dalam hal menilai kompetensi dan daya tarik fisik sebagai dasar mencari
pasangan. Bagi wanita, daya tarik fisik pasangan sedikit kurang penting
dibanding pria, tetapi kompetisi menjadi lebih penting dalam mencari pasangan
yang sederajat atau lebih tinggi dalam kompetisi dibanding dirinya.
c.
Karakteristik meyenangkan
Apabila
orang yang cantik atau tampan dinilai menyenangkan, maka orang yang mengerjakan
sesuatu yang menyenangkan juga memiliki daya tarik tersendiri. Orang yang lucu,
ramah, santun, penolong, sabar, dan meiliki berbagai karakter menyenangkan lain terbukti memiliki
lebih banyak teman atau mendapat lebih banyak
simpati. Sebaliknya, orang yang kasar kurang ajar, urakan, dan berabagai sifat
negatif lain.
2.
Faktor penilaian
Setiap
ndividu memiliki kriteria tertentu, terutama yang bersifat subjektifm dalam
memberi penilaian pada orang lain. Latar belakang sosial, ekonomi, budaya,
maupun yang bersifat pribadi ikut berpengaruh dalam menilai. Dari berbagai faktor dalam diri penilai,
diperkirakan bahwa kondisi afektif merupakan faktor yang besar peranannya dalam
menilai. Seperti diketahui secara umum bahwa suasana hati suasana hati yang
baik akan ditunjukan pula dalam memberi penilaian. Sebaliknya, orang yang ada dalam
kondisi kalut, marah, sedih, sakit serta kondisi kurang baik lainnya, cenderung
memberi penilaian yang tidak tepat dan biasanya mengarah ke negative. Dalam
kontek penilaiaan terhadap daya tarik, keadaan seperti ini juga pada umumnya
berlaku, meskipun ada beberapa pengecualian.
Contoh pengecualian tersebut adalah pada beberapa orang
laki-laki yang merasa bahwa perasaan sakit, tidak bergairah, marah, akan reda
bila berhadapan dengan wanita cantik.
Pengalaman juga merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam
memberi penilian daya tarik. Seseorang yang pernah patah hati
dan trauma dengan hal itu kemungkinan besar akan memberi penilaian yang rendah.
Disisi lain ada kasus-kasus dimana seseorang mudah memberi penilaian yang
tinggi karena dia memang suka berganti-ganti pasangan. Sehingga muncul
kecenderungan untuk memberi nilai tinggi terhadap seseorang yang baru dikenal,
yang diperkirakan bisa dijadikan sebagai pasangan.
3.
Variabel-variabel Interpersonal
Ketertarikan
bisa muncul diawal hubungan maupun pada saat sudah terjalin hubungan.
Ketertarikan yang muncul pada awal hubungan biasanya dipengruhi oleh
faktor-faktor yang lahirah sifatnya. Sedangkan ketertarikan yang terjadi ketika
hubungan itu sudah terjadi pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh faktor
–faktor psikologis.
Dibawah ini ada
beberapa variable interpersonal yang mempengaruhi ketertarikan.
a. Kesamaan
Kriteria
lain dari kesamaan yang sering dituntut oleh seseorang adalah kesamaan
nilai-nilai dan keyakinan. Dalam hal ini bukan kesamaan secara mutlak yang
dicari tetapi kesamaan pada sebagian besar nilai-nilai dan keyakinannya.
Kenyataan tentang hai ini terlihat pada sebagian besar agama yang menyarankan
untuk mencari pasangan hidup seagama. Asumsi yang paling sering dikemukakan
adalah dalam rangka menghindari konfik-konflik yang akan terjadi. Bahwa pada
kenyataan nya memang terjadi perkecualian biasanya diusahakan mengatasi dengan
usaha yang lebih keras.
b. Komplemen
Ada
sebagian orang yang mencari pasangan yang berbeda dengan dirinya agar saling
melengkapi dalam kehidupan mereka kelak. Keinginan seperti ini akan bisa
terujud untuk masalah-masalah yang tidak esensial. Dengan kata lain masih
diperlukan adanya kesamaan-kesamaan untuk berbagai hal mendasar, sedangkan
untuk memelihara variasi. Biasanya orang-orang yang berpandangan luas lebih
bisa menerima perbedaan seperti ini, tetapi untuk mereka yang berpandangan
sempit masalah ini bisa menjadi sumber perpecahan.
c. Sama-sama
suka
Orang
akan meyukai atau tertarik pada yang lain bila ada hubungan timbal balik.
Dengan demikian apabila tidak ada respon dari partner, maka akan sulit untuk
menjalin hubungan lebih lanjut. Saling menyukai merupakan hal yang tdak bisa
diabaikan dalam proses ketertarikan.
4.
Faktor Situasi
Situasi yang
dimaksud dalam pembicaraan ini bisa situasi sesaat atau temporer, bisa juga
situasi yang berlangsung lama. Situasi yang temporer, seperti disinggung
terdahulu, berpengaruh sebab seperti pada proses psikologis umumya, psikis
manusia sulit untuk bekerja sekaligus untuk berbagai aspek.
- Dinamika Ketertarikan
Ada
tahap-tahap tertentu untuk menjadi tertarik dan menjalin hubungan interpersonal
antara dua orang. Pada bagian awal dari sub-bab ini akan dibicarakan tentang
proses ketertarikan sedangkan bagian selanjutnya akan dibicarakan mulai dari
ketertarikan dan pada hubungan lebih lanjut.
Ada tiga konsep yang bisa menerangkan
proses ketertarikan, diantaranya: konsep reward/reinforcement,
kemudian pertukaran sosial (social
exchange) dan akhirnya konsep tentang equity.
a. Hadiah
dan Pengukuh (Reward and Reinforcement)
Segala stimuli yang
menyenangkan akan menimbulkan perasaan senang sehingga subyk yang terkena
mengahrapkan terulangnya stimulasi tersebut.
b. Pertukaran
sosial
Kondisi ini bisa
merupakan lanjutan dari tahap terdahulu. Ketika ada stimulasi yang menyenangkan
terebut akan muncul reaksi yang kemunginan besar juga menyenangkan.
c. Ekuitas
Apabila tidak terjadi perturkan , maka proses
ketertarikan akan terhenti atau terhambat sampai tahap reward. Selanjutnya dalam proses pertukaran itu masing-masing
individu yang terlibat akan mengadakan penilaian tentang proses itu sendiri.
- Efek Daya Tarik
Daya tarik yang ada pada seseorang
berdampak baik terhadap kepribadiannya maupun terhadap perilaku sosialnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, efek daya tarik bagi pria dan bagi wanita sering tidak
sama, meskipun pada keduanya daya tarik itu sendiri dipengaruhi oleh bagaimana
mereka berhubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Faturochman, Pengantar
Psikologi Sosial, Yogyakrta: PUSTAKA, 2006.
Myers, David
G., Psikologi Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
Sears, David
O., Psikologi Sosial Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992.