Selasa, 21 April 2015

Perang di Masa Rosulullah


PERANG DI MASA ROSULULLAH


A.    Sebab-sebab terjadinya perang pada masa Rasullah SAW
1.      Perang badar
Mendengar berita mengenai rencana kedatangan kafilah perdagangan kaum Quraisy dari Syam di bawah pimpinan Abu Sofyan bin Harb , Rasullah SAW mengajak kaum muslimin langsung di bawah komando Beliau untuk mencegat dan merampas kafilah tersebut, dengan dalih sebagai ganti atas kekayaan mereka yang di rampas oleh kaum Musyrikin di mekkah. Anjuran Rasullah SAW ini hanya di sambut oleh sebagian kaum muslimin karena sebagian yang lain menyangka tidak akan terjadi peperangan.
Di tengah perjalanannya menuju mekah abu sofyan mendengar bahwa kafilahnya akan di hadang oleh kaum muslimin. Maka di utuslah seorang kurir bernama Dhamdham bin Amer al Ghiffari ke mekah untuk menyampaikan berita kepada kaum Quraisy dan meminta bantuan pasukan guna menyelamatkan harta kekayaan mereka. Demi mendengar berita ini seluruh kaum Quraisy dengan serta merta mempersiapkan diri bersiaga penuh dan berangkat keluar dengan tujuan perang. Tak seorangpun tokoh Quraisy yang tertinggal dari keberangkatan pasukan yang berjumlah sektar seribu personil ini.
2.      Perang Uhud
Perang ini terjadi karena para tokoh Quraisy yang tidak terbunuh pada perang badar bersepakat untuk membalas dendam orang-orang yang terbunuh di perang badar. Mereka ingin membentuk pasukan guna menghadapi Rasullah SAW. Dengan kedudukan dana dari kafilah Abu Sofyan. Keinginan ini di setujui oleh seluruh kaum Quraisy dengan di dukung oleh unsur-unsur yang di kenal dengan nama Al-Ahabisy ( suku-suku lain di sekitar mekkah yang terikat perjanjian suku Quraisy ). Bahkan mereka mengerahkan kaum wanita untuk mencegah larinya para tentara dari medan perang apabiloa kaum muslimin melancarkan serangan kepada mereka. Kaum Quraisy keluar meninggalkan Mekkah dengan tiga ribu tentara.
Setelah mendengar berita tersebut Rasullah SAW lalu mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya. Dengan musywarah ini Rasullah SAW menawarkan kepada mereka antara ke luar menjemput musuh di luar kota Madinah atau bertahan di dalam kota madinah jika musuh datang menyerang kota madinah barulah kaum muslimin menghadapi mereka dalam kota madinah.
3.      Perang Khandaq
Sebabnya karena beberapa pemimpin yahudi dari bani nadlir berangkat ke mekkah untuk mendorong kaum musyrikin quraisy melancarkan perang terhadap rasullah mereka berjanji “ kami akan berperang bersama –sama kalian hingga berhasil menghancurkannya “ mereka juga berdalih dan meyakinkan bahwa “kepercayaan kalian (orang-orang quraisy )jauh lebih baik dari pda agama muhammad “ berkenaan dengan mereka allah menurunkan Firman- Nya :
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang di beri bagian dari alkitab ? mereka percaya kepada yang di sembah selain Allah, dan thaghut, serta mengatakan pada orang-orang kafir ( musyrik mekkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari pada orang- orang yang beriman. Mereka itulah orang yang di kutuki Allah. Siapa saja yang di kutuki Allah niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya”. (QS. An Nisa:, 51-52)
B.     Perang yang terjadi  di masa Rasullah SAW?
Dengan terbentuknya negara madinah, islam makin bertambah kuat. Perkembangan islam yang pesat membuat orang-orang mekkah dan musuh-musuh islam lainnya menjadi risau. Kerisauan ini membuat orang-orang Quraisy berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan- kemungkinan ganggunan dari musuh, nabi, sebagai kepala pemerintahan, mengatur siasat dan membentuk pasuka tentara. Umat islam di ijinkan berperang dengan dua alasan:
1.      Untuk mempertahankan diri dan melindungi hak-haknya.
2.      Menjaga keselamatan dalam penyebran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang- orang yang menghalang-halanginya. Dalam sejarah negara madinah memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankan diri dari serangan musuh. Nabi sendiri, di awal pemerintahannya, mengadakan expedisi keluar kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak di perlukan untuk melindungi dan mepertahankan negara yang baru di bentuk. Perang- perang yang terjadi di masa Rasullah di antaranya adalah:
a.       Perang badar
Perang ini terjadi pada bulan ramadhan tahun ke 2 hijriah para ahli menyebutkan sebagai perang terbesar sepanjang sejarah islam atau “Ma’rakatul-Hasimah”, perang yang menentukan kelangsungan nasib kaum muslimin dan dakwah islam. Dengan kata lain apabila kaum muslimin kalah maka dakwah islam akan hancur secara total. Kekhawatiran Rasulullah SAW. Merupakan hal yang wajar mengingat jumlah pasukan islam jauh lebih sedikit jika di banding dengan kaum kafir Quraisy, yaitu 313 personil pasuka islam dan 1700 personil pasukan kafir Quraisy yang berangkat dari mekkah. Namun janji Allah benar, dengan ijinnya pasuka islam dapat lebih unggul secara kualitatif dan mendapat bantuan 1000 malaikat yang khusus di turunkan dari langit, berhasil memberikan pukulan telak dan mengalahkan kekuatan kafir Quraisy di perang medan Badar. Perang ini sebetulnya di luar rencana Rasulullah. Dalam perang ini nabi sendiri yang memegang komando dan kaum muslimin keluar sebagai pemenang.
Tidak lama setelah perang itu nabi menandatangani piagam perjanjian dengan suku badui yang kuat, suku badui ini ingin menjalin hubungan setelah melihat kekuatan nabi semakin meningkat. Selain itu, setelah perang badar Nabi juga menyerang suku yahudi madinah dan Qainuqa, yang berkomplot dengan orang- orangQuraisy mekah. Orang- orang yahudi akhirnya memilih meninggalkan madinah menuju perbatasan syria.

b.      Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy mekah,kekalahan mereka dalam perang badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan balas dendam. Pada tahun ke -3 H, pasukan kaum Quraisy  berangkat menuju madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan khalid bin walid, 700 orang membawa baju besi.
Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar 1000 orang. 300 orang membelot dan kembali ke madinah di bawah pimpinan Abdullah Ibn Ubay. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Mereka membantu nabi Muhammad karena adanya perjanjian dengan kaum yahudi yaitu harus saling bekerjasama jika ada yang menyerang kota madinah walaupun demikian pasukan 700 Nabi Muhammad tetap  melanjutkan perjalanan. Beberapa kilo meter dari kota madinah, tepatnya di bukit uhud kedua pasukan bertemu perang dahsyat terjadi. Pertama-tama prajurit-prajurit islam dapat memukul mundur tentara musuh yang lebih besar . pasukan berkuda yang di pimpin khalid bi walid gagal menembus benteng pasukan pemanah islam.
 Dengan disiplin dan strategi  yang jitu, pasukan yang lebih kecil dapat mengalahkan pasukan yang besar . Kemenangan yang sudah di ambang pintu ini tiba- tiba gagal karena harta peninggalan musuh. Parajurit islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk anggota pemanah yang di peringatkan nabi agar  tidak meninggalakan posnya. Kelengahan di manfaatakan oleh musuh khalid bin walid pemimpin pasukan Quraisy dapat melumpuhkan pasukan islam dan yang tadinya kabur berbalik menyerang. Pasukan islam menjadi porak poranda satu persatu, pahlawan islam gugur, bahkan nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70 orang pejuang islam syahid di medan laga termasuk hamzah bin abdul mutholib paman Rasulullah SAW, mus’ab bin umair, anas bin nadr. Penghianatan abdullah bin ubay dan pasukan yahudi di ganjar dengan tindakan yang tegas. Mereka di usir keluar kota.  Kebanyakan mereka mengungsi di daerah khaibar. Sedangkan yang lainnya masih tetap di madinah.
c.       Perang Khandaq ( parit )
Perang ini di sebut perang khandaq atau perang parit karena kaum muslimin menggali parit di depan pintu masuk madinah untuk menahan serbuan pasukan kafir. Perang ini terjadi pada bulan syawal tahun ke 5 H dan merupakan perang terberat sepanjang sejarah.  Masyarakat yahudi mengungsi di khaibar kemudian mengadakan kontak dengan masyarakat mekah untuk menyusun kekuatan bersama guna menyerang madinah. Merka membentuk pasuka gabungan yang terdiri dari 24000 orang tentara di dalamnya juga bergabung suku arab lain. Atas usul salman al farisi, seorang sahabat dari persia. Orang- orang prsia biasa membuat parit untuk mempertahankan diri dalam peperangan. Kata salman “ ya Rasulullah, kami di persia, apabila kami di kepung kami membuat parit.” Jadi kata khandaq yang berarti parit berasal dari bahasa persia. Rasulullah ikut bmebuat parit, agar kaum musliminmengikuti beliau dan untuk mendorong semangat kerja mereka. Dengan demikian seluruh kaum muslimin bekerja sama dengan beliau.
Setelah tentara sekutu tiba, mereka tertahan oleh parit itu namun mereka mengepung madinah dengan mendirikan kemah-kemah diluar parit hampir sebulan lamanya. Dalam suasana kritis, orang- orang yahudi bani Quraisy di bawah pimpinan ka’ab bin asad berkhianat. Hal ini membuat umat islam semakin terjepit. Setelah sebulan pengepungan angin dan bada turun amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkatan tentara sekutu. Mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa hasil apapun. Sementara pengkhianat- pengkhianat yahudi di jatuhi hukuman mati. Pada tahun ke 6 hijriah ketika ibadah haji sudah di syriatkan nabi meminta sekitar 1000 kaum muslimin berangkat ke mekah untuk melakukan ibadah umrah. Karena itu, mereka mengenalkan pakaian ihram tanpa membawa senjata. Seblum tiba di kota mekah mereka berkemah di hudaibiyah beberapa kilometer sebelum mekah. Penduduk mekah tidak mengizinkan masuk kota. Akhirnya di adakan perjanjian yang di kenal dengan nama perjanjian hudaibiyah yang isinya
1.      Kaum muslimin belum boleh mengunjungi ka’bah tahun ini tetapi di tangguhkan tahun depan .
2.      Selama kunjungan di batasi sampai 3 hari saja.
3.      Kaum muslimin wajib mengembalikan orang- orang mekah yang melarikan diri ke madinah.
4.      Selama 10 tahun diberlakukan genjatan senjata antara masyarakat madinah dan mekah .
5.      Tiap kabilah yang ingin masuk kedalam persekutuan kaum Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.

[1] Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al Buthy, Sirah nabawiyah, hlm.33-181
[2] Dr.badri yatim, sejarah peradaban islam , hlm. 27
[3] Debby M. Nasution kedudukan militer dalam islam dan peranannya pada masa Rasulullah,hlm 87
[4] Prof . Muhammad Rida, sirah nabawiyah, hlm 546
[5] Dr.badri yatim, sejarah peradaban islam , hlm. 30
[6] http://vienmuhadi.com/2009/01/22/memahami-hikmah-perang-dalam-islam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar