PERANG DI MASA ROSULULLAH
A. Sebab-sebab terjadinya perang pada masa Rasullah SAW
1.
Perang
badar
Mendengar berita mengenai rencana kedatangan kafilah perdagangan
kaum Quraisy dari Syam di bawah pimpinan Abu Sofyan bin Harb , Rasullah SAW
mengajak kaum muslimin langsung di bawah komando Beliau untuk mencegat dan
merampas kafilah tersebut, dengan dalih sebagai ganti atas kekayaan mereka yang
di rampas oleh kaum Musyrikin di mekkah. Anjuran Rasullah SAW ini hanya di
sambut oleh sebagian kaum muslimin karena sebagian yang lain menyangka tidak
akan terjadi peperangan.
Di tengah perjalanannya menuju mekah abu sofyan mendengar bahwa
kafilahnya akan di hadang oleh kaum muslimin. Maka di utuslah seorang kurir
bernama Dhamdham bin Amer al Ghiffari ke mekah untuk menyampaikan berita kepada
kaum Quraisy dan meminta bantuan pasukan guna menyelamatkan harta kekayaan
mereka. Demi mendengar berita ini seluruh kaum Quraisy dengan serta merta
mempersiapkan diri bersiaga penuh dan berangkat keluar dengan tujuan perang.
Tak seorangpun tokoh Quraisy yang tertinggal dari keberangkatan pasukan yang
berjumlah sektar seribu personil ini.
2.
Perang
Uhud
Perang ini terjadi karena para tokoh Quraisy yang tidak terbunuh
pada perang badar bersepakat untuk membalas dendam orang-orang yang terbunuh di
perang badar. Mereka ingin membentuk pasukan guna menghadapi Rasullah SAW.
Dengan kedudukan dana dari kafilah Abu Sofyan. Keinginan ini di setujui oleh
seluruh kaum Quraisy dengan di dukung oleh unsur-unsur yang di kenal dengan
nama Al-Ahabisy ( suku-suku lain di sekitar mekkah yang terikat
perjanjian suku Quraisy ). Bahkan mereka mengerahkan kaum wanita untuk mencegah
larinya para tentara dari medan perang apabiloa kaum muslimin melancarkan
serangan kepada mereka. Kaum Quraisy keluar meninggalkan Mekkah dengan tiga
ribu tentara.
Setelah mendengar berita tersebut Rasullah SAW lalu mengadakan
musyawarah dengan para sahabatnya. Dengan musywarah ini Rasullah SAW menawarkan
kepada mereka antara ke luar menjemput musuh di luar kota Madinah atau bertahan
di dalam kota madinah jika musuh datang menyerang kota madinah barulah kaum
muslimin menghadapi mereka dalam kota madinah.
3.
Perang
Khandaq
Sebabnya karena beberapa pemimpin yahudi dari bani nadlir berangkat
ke mekkah untuk mendorong kaum musyrikin quraisy melancarkan perang terhadap
rasullah mereka berjanji “ kami akan berperang bersama –sama kalian hingga
berhasil menghancurkannya “ mereka juga berdalih dan meyakinkan bahwa
“kepercayaan kalian (orang-orang quraisy )jauh lebih baik dari pda agama
muhammad “ berkenaan dengan mereka allah menurunkan Firman- Nya :
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang di
beri bagian dari alkitab ? mereka percaya kepada yang di sembah selain Allah,
dan thaghut, serta mengatakan pada orang-orang kafir ( musyrik mekkah) bahwa
mereka itu lebih benar jalannya dari pada orang- orang yang beriman. Mereka
itulah orang yang di kutuki Allah. Siapa saja yang di kutuki Allah niscaya kamu
sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya”. (QS. An Nisa:, 51-52)
B.
Perang
yang terjadi di masa Rasullah SAW?
Dengan terbentuknya negara madinah, islam
makin bertambah kuat. Perkembangan islam yang pesat membuat orang-orang mekkah
dan musuh-musuh islam lainnya menjadi risau. Kerisauan ini membuat orang-orang
Quraisy berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan- kemungkinan ganggunan
dari musuh, nabi, sebagai kepala pemerintahan, mengatur siasat dan membentuk
pasuka tentara. Umat islam di ijinkan berperang dengan dua alasan:
1. Untuk mempertahankan diri dan melindungi
hak-haknya.
2. Menjaga keselamatan dalam penyebran
kepercayaan dan mempertahankannya dari orang- orang yang menghalang-halanginya.
Dalam sejarah negara madinah memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya
kaum muslimin mempertahankan diri dari serangan musuh. Nabi sendiri, di awal
pemerintahannya, mengadakan expedisi keluar kota sebagai aksi siaga melatih
kemampuan calon pasukan yang memang mutlak di perlukan untuk melindungi dan
mepertahankan negara yang baru di bentuk. Perang-
perang yang terjadi di masa Rasullah di antaranya adalah:
a. Perang badar
Perang ini terjadi pada bulan ramadhan
tahun ke 2 hijriah para ahli menyebutkan sebagai perang terbesar sepanjang
sejarah islam atau “Ma’rakatul-Hasimah”, perang yang menentukan
kelangsungan nasib kaum muslimin dan dakwah islam. Dengan kata lain apabila
kaum muslimin kalah maka dakwah islam akan hancur secara total. Kekhawatiran
Rasulullah SAW. Merupakan hal yang wajar mengingat jumlah pasukan islam jauh lebih
sedikit jika di banding dengan kaum kafir Quraisy, yaitu 313 personil pasuka
islam dan 1700 personil pasukan kafir Quraisy yang berangkat dari mekkah. Namun
janji Allah benar, dengan ijinnya pasuka islam dapat lebih unggul secara
kualitatif dan mendapat bantuan 1000 malaikat yang khusus di turunkan dari
langit, berhasil memberikan pukulan telak dan mengalahkan kekuatan kafir
Quraisy di perang medan Badar. Perang ini sebetulnya di luar rencana
Rasulullah.
Dalam perang ini nabi sendiri yang memegang komando dan kaum muslimin keluar
sebagai pemenang.
Tidak lama setelah perang itu nabi
menandatangani piagam perjanjian dengan suku badui yang kuat, suku badui ini
ingin menjalin hubungan setelah melihat kekuatan nabi semakin meningkat. Selain
itu, setelah perang badar Nabi juga menyerang suku yahudi madinah dan Qainuqa,
yang berkomplot dengan orang- orangQuraisy mekah. Orang- orang yahudi akhirnya
memilih meninggalkan madinah menuju perbatasan syria.
b. Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy mekah,kekalahan mereka
dalam perang badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan balas dendam.
Pada tahun ke -3 H, pasukan kaum Quraisy berangkat menuju madinah membawa tidak kurang
dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan
khalid bin walid, 700 orang membawa baju besi.
Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka
dengan pasukan sekitar 1000 orang. 300 orang membelot dan kembali ke madinah di
bawah pimpinan Abdullah Ibn Ubay. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin
perang. Mereka membantu nabi Muhammad karena adanya perjanjian dengan kaum
yahudi yaitu harus saling bekerjasama jika ada yang menyerang kota madinah
walaupun demikian pasukan 700 Nabi Muhammad tetap melanjutkan perjalanan. Beberapa kilo meter
dari kota madinah, tepatnya di bukit uhud kedua pasukan bertemu perang dahsyat
terjadi. Pertama-tama prajurit-prajurit islam dapat memukul mundur tentara
musuh yang lebih besar . pasukan berkuda yang di pimpin khalid bi walid gagal
menembus benteng pasukan pemanah islam.
Dengan disiplin dan strategi yang jitu, pasukan yang lebih kecil dapat
mengalahkan pasukan yang besar . Kemenangan yang sudah di ambang pintu ini
tiba- tiba gagal karena harta peninggalan musuh. Parajurit islam mulai memungut
harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk anggota
pemanah yang di peringatkan nabi agar
tidak meninggalakan posnya. Kelengahan di manfaatakan oleh musuh khalid
bin walid pemimpin pasukan Quraisy dapat melumpuhkan pasukan islam dan yang
tadinya kabur berbalik menyerang. Pasukan islam menjadi porak poranda satu
persatu, pahlawan islam gugur, bahkan nabi sendiri terkena serangan musuh.
Perang ini berakhir dengan 70 orang pejuang islam syahid di medan laga termasuk
hamzah bin abdul mutholib paman Rasulullah SAW, mus’ab bin umair, anas bin
nadr. Penghianatan abdullah bin ubay dan pasukan yahudi di ganjar dengan
tindakan yang tegas. Mereka di usir keluar kota. Kebanyakan mereka mengungsi di daerah
khaibar. Sedangkan yang lainnya masih tetap di madinah.
c. Perang Khandaq ( parit )
Perang ini di sebut perang khandaq atau
perang parit karena kaum muslimin menggali parit di depan pintu masuk madinah
untuk menahan serbuan pasukan kafir. Perang ini terjadi pada bulan syawal tahun
ke 5 H dan merupakan perang terberat sepanjang sejarah. Masyarakat yahudi mengungsi di khaibar
kemudian mengadakan kontak dengan masyarakat mekah untuk menyusun kekuatan
bersama guna menyerang madinah. Merka membentuk pasuka gabungan yang terdiri
dari 24000 orang tentara di dalamnya juga bergabung suku arab lain. Atas usul
salman al farisi, seorang sahabat dari persia. Orang- orang prsia biasa membuat
parit untuk mempertahankan diri dalam peperangan. Kata salman “ ya Rasulullah,
kami di persia, apabila kami di kepung kami membuat parit.” Jadi kata khandaq
yang berarti parit berasal dari bahasa persia. Rasulullah ikut bmebuat parit,
agar kaum musliminmengikuti beliau dan untuk mendorong semangat kerja mereka.
Dengan demikian seluruh kaum muslimin bekerja sama dengan beliau.
Setelah tentara sekutu tiba, mereka
tertahan oleh parit itu namun mereka mengepung madinah dengan mendirikan
kemah-kemah diluar parit hampir sebulan lamanya. Dalam suasana kritis, orang-
orang yahudi bani Quraisy di bawah pimpinan ka’ab bin asad berkhianat. Hal ini
membuat umat islam semakin terjepit. Setelah sebulan pengepungan angin dan bada
turun amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh
perlengkatan tentara sekutu. Mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan
kembali ke negeri masing-masing tanpa hasil apapun. Sementara pengkhianat-
pengkhianat yahudi di jatuhi hukuman mati. Pada tahun ke 6 hijriah ketika
ibadah haji sudah di syriatkan nabi meminta sekitar 1000 kaum muslimin
berangkat ke mekah untuk melakukan ibadah umrah. Karena itu, mereka mengenalkan
pakaian ihram tanpa membawa senjata. Seblum tiba di kota mekah mereka berkemah
di hudaibiyah beberapa kilometer sebelum mekah. Penduduk mekah tidak
mengizinkan masuk kota. Akhirnya di adakan perjanjian yang di kenal dengan nama
perjanjian hudaibiyah yang isinya
1. Kaum muslimin belum boleh mengunjungi
ka’bah tahun ini tetapi di tangguhkan tahun depan .
2. Selama kunjungan di batasi sampai 3 hari
saja.
3. Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-
orang mekah yang melarikan diri ke madinah.
4. Selama 10 tahun diberlakukan genjatan
senjata antara masyarakat madinah dan mekah .
5. Tiap kabilah yang ingin masuk kedalam
persekutuan kaum Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat
rintangan.
[2] Dr.badri yatim, sejarah peradaban islam , hlm. 27
[3] Debby M. Nasution kedudukan militer dalam islam dan peranannya pada
masa Rasulullah,hlm 87
[4] Prof . Muhammad Rida, sirah nabawiyah, hlm 546
[5] Dr.badri yatim, sejarah peradaban islam , hlm. 30
[6] http://vienmuhadi.com/2009/01/22/memahami-hikmah-perang-dalam-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar