Lautku Sayang, Lautku Malang
Indonesia
adalah negara maritim terbesar di dunia. Wilayah laut yang sangat luas menjadi
salah satu pendukung dalam sektor pembangunan di Negeri ini. Akan tetapi,
kekayaan laut kita sering tidak kita manfaatkan secara maksimal. Malah, kita
sering kecolongan. Banyak kapal-kapal yang berlalu-lalang dengan santai dan
merasa tidak bersalah. Padahal selain memasuki wilayah tanpa ijin, mereka juga
telah mencuri ikan-ikan dari bumi pertiwi ini.
Lautku sayang lautku malang,
begitulah ungkapan yang muncul atas keprihatinan yang melanda negeri ini.
Pencemaran semakin meningkat dan terumbu karang semakin memperihatinkan. Lalu,
bagaimana dengan nasib ikan di laut? Ikan-ikan kehilangan tempat tinggal dan
sarang untuk bertelur. Maka, janganlah heran jika populasi ikan di laut kian
berkurang. Andai saja laut kita jaga dan lestarikan. laut tidak hanya berfungsi
sebagai komoditas saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai objek wisata, dan
yang paling penting adalah pencemaran lingkungan juga semakin berkurang.
Banyak cara yang dapat di lakuakan
guna melestarikan maritim di Nusantara ini, termasuk upaya Pemerintah untuk
melestarikan laut bersama masyarakat. yaitu dengan menanam bakau di areal
sekitar pantai, melarang pengambilan batu karang di dasar laut, melarang
pemakaian bom dan pukat harimau untuk mencari ikan, dan melarang pembuangan
limbah ataupun sampah di laut. Akan tetapi, tampaknya usaha pemerintah belum
mencapai titik yang memuaskan. Masih butuh proses untuk hasil yang memuaskan.
Kesadaran
masyarakat sejauh masih kurang peka terhadap lingkungannya. Buktinya, tidak
sedikit dari kita yang membuang sampah sembarangan, bahkan membuang sampah dan
limbah di sungai ataupun laut sudah menjadi hal yang
wajar. Padahal bukti kerusakan alam ini sudah sangatlah jelas. Maka dari itu,
sosialisasi terhadap kesadaran untuk merawat dan meruwat lingkungan kita adalah
hal wajib bagi setiap manusia. Minimal kita mulai dari diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar